( part 1
Perjalanan Pontianak – putussibau )
Nah kali ini gua mau cerita
mengenai kota kelahiran gua yang sangat unik dan berbeda dengan kota – kota lain
yang ada di Indonesia. Putussibau adalah salah satu kota yang berada di
propinsi Kalimantan Barat yang berdekatan dengan Malaysia yang kira – kira
hanya 8 jam ke Malaysia ( lebih dekat dibandingkan ke Pontianak ).
Perjalanan yang ditempuh untuk
sampai ke putussiabau dari Pontianak sekitar 18 jam( hampir mirip perjalanan
Solo – Jakarta, belum lagi klw Solo – Putussibau, bayangkan sendiri aj ya…hehe
) atau bisa lebih ketika jalan rusak bisa menempuh perjalanan bisa selama 2 hari 2 malam, yah karena jarak yang jauh
dan juga jalan yang masih bergelombang, mirip ombak.
Jalur transportasi yang
menghubungi kota – kota besar di Kalimantan Barat jauh lebih kecil dibandingkan
yang ada di Pulau Jawa. Contohnya jalan Putussibau – Pontianak hanya muat pakai
Dua bus ( makanya setiap bis berpapasan salah satu bis selalu mengurangi
kecepatan agar tidak terjadi kecelakaan….nasib – nasib ).
Sedangkan jika
menggunakan perjalanan sungai hampir
memakan waktu lebih dari dua hari, dan itu pun berdempet – dempetan ( ya sama
probelemnya akibat kendaraan yang digunakan tidak memenuhi kapasitas ). Apalagi
perjalanan udara terkadang ada terkadang tidak ada tergantung penumpang banyak
atau tidak ( karena jarang orang putussibau menggunakan pesawat apalagi
mahasiswa nggak mungkin lah..hehe )karena perjalanan ini juga memakan waktu
yang lama ( mirip Pontianak – Jakarta ).
Dan gua lebih sering pakai Bis
tetapi bis yang di pakai perjalanan bukanlah bis – bis besar mirip yang di Jawa
tap ibis yang hanya memuat ±24 orang ( bayangkan bagimana rasa
perjalanan selama 18 jam dengan bis yang seperti itu ). Ada juga sih bis patas
AC tapi belum pernah naik yang sering tak niak adalah bis Ekonomi ( kan anak
EKonomi..heh ). Perbedaan antara Bis Ekonomi dan Eksekutif kalw di sini, kalau
Ekonomi tiap satu jajar ada 4 kursi dan kalau Eksekutif ada 4 kursi. Yang
selebihnya tidak ada ( atau juga mseinnya lebih bagus dari ekonomi..hehe).
oh ya ada yang kelupaan selain
menggunakan bis juga teman – teman bisa menggunakan taksi ( kalau di Kalimantan
taksinya adalah kijang innova ya tapi sama aja penuh satu mobil,..bayangkan
sendiri )
Selama perjalanan ke Putussibau
yang banyak terlihat adalah pepohonan atau hutan lebih tepatnya ( sambil
merasakan goyang badan karena jalan yang terkadang rusak ), walaupun ada rumah
tetapi jarang karena jumlah penduduk yang terbilang masih kurang dibandingkan yang
ada di Jawa. Rumah aja jarang apalagi gedung bertingkat yang kayak ada Jakarta
mana ada( bayangkan jika tiba – tiba kendaraan kita mengalami kerusakkan di
tengah hutan, bias – bias kita bermalam di hutan ).
Tapi tenang aja jika teman –
teman mau berkunjung ke Putussibai pasti di setiap Perjalanan Pontianak –
Putussibau pasti selalu berhenti 3 kali di rumah makan ( Sosok, Sintang dan Badau
) karena perut kosong akibat goyangan selama dari satu rumah makan ke rumah
makan atau mungkin juga karena menyegarkan badan terutama pantat yang selalu
berada di kursi panas. Tetapi jangan tanyakan harganya berapa, bayangkan sekali
makan untuk satu orang bisa sampai 25 ribu ( padahal nasi, telur, sayur dan air
minum ).
Yang paling gua suka dalam
perjalanan dari Pontianak ke Putussibau adalah full music dalam bis jadi rasa
bosan dengan perjalanan sedikit terkurangi walaupun berubah dengan rasa bosan
dengan music ( karena music yang di putar itu – itu saja ), berbeda dengan di
Jawa kebanyakkan Bis ( yang pernah saya naikki lho…) TV hanya jadi pajangan dan
jarang dihidupkan, walaupun bi situ sedang berhenti.
Nah itu kira – kira gambaran
perjalanan dari Pontianak menuju tempat kelahiran Gua, mungkin ada yang
berminat mengunjungi tempat kelahiran saya….hehe,