Dalam dunia modern yang di diminasi oleh
kapitalisme telah melahirkan berbagai perlawanan. Karna melihat proyek
modernisasi ini tidak mampu menciptakan tatanan kehidupan yang baik. Hal
ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai intelektual yang hasil
pemikirannya telah diadopsi oleh masyarakat kontemporer. Dua diantaranya
adalah Antonio gramsi dan karl marks.
Kedua intelektual ini melahirkan gagasan
yang melawan kapitalisme. Dalam landasan epistemology kedua tokoh ini
memilki perbedaan namun perlu diketahui bersama bahwa karl marks lah
yang lebih awal dalam menggagas perlawanan
terhadap kapitalisme. Antonia gramsi hanyalah intelektual yang mencoba
mengoreksi gagasan yang diabawa oleh karl marks.
Dalam tradisi pemikiran marxisme, infra
struktur superior terhadap infra struktur. Dimana terjadi dengan
determinisme ekonomi. Menjadikan system produksi (ekonomi) adalah basis
dari semua kondisi sosial yang ada baik politik, ekonomi, budaya maupun
yang lainnya. Realitas yang ada dalam masyarakat adalah cerminan dari
kondisi ekonomi yang ada. Artinya segalanya akan tergantung dari system
produksi dalam masyarakat. Misalnya Jika pendidikan dalam telah sejalan
dengan tujuan sebenarnya maka dengan kata lain system ekonominya pun
demikian begitupun sebaliknya. Hal ini berlaku pada semua sektor
kehidupan yang lain. Intelektual bersifat pasif karna terkondisikan oleh
faktor ekonomi.
Berbeda dengan Antonio gramsi karna
tokoh intelektual ini melihat manusia tidaklah mutlak terkondisikan oleh
sistem ekonomi. Manusia adalah manusia meredeka yang bebas melakukan
yang dikehendaki. Gramsi melihat bahwa manusia memilki intelektual yang
mampu merubah kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Dalam tradisi
pemikirannya, gramsi membagi intelektual menjadi dua yaitu intelektual
tradisional dan intelektual organik.
Manusia adalah intelektual yang mampu di
gerakan oleh lingkungan. Tingkah laku manusia adalah hasil refleksi
dari alam sekitarnya. Manusia ibarat boneka yang dikendalikan oleh
pemiliknya. Manusia tak mampu melakukan perubahan terhadap alam
sekitarnya. Inilah yang dikatakan oleh gramsi sebagai intelektual
tradisional yang dimiliki oleh manusia.
Berbeda dengan intelektual tradisional,
dimana intelektual organik tidaklah pasif namun dia mampu merubah
lingkungan yang ada. Dia tidak tunduk pada realitas yang ada.
intelektual organik memilki daya kritis sehingga mampu merubah kondisi
lingkungannya.
Dari penjelasan yang di atas, jelas
perbedaan pemikiran di antara kedua tokoh intelektual tersebut. Akar
pemikiran karl marks melihat bahwa manusia adalah hasil cerminan dari
kondisi lingkungan yang ada. Atau meminjam instila gramsi, bahwa
pemikiran karl marks hanyalah memilki intelektual tradisonal. Sedangkan
Antonio gramsi sudah jelas bahwa manusia tidak hanya bagain dari
lingkungan yang hanya pasif. Namun dia juga mampu merubah lingkungan
sekitarnya. Inilah yang dinamakan intelektul tradisional dan intelektual
organik.