“ hidup penuh masalah dalam organisasi lebih baik daripada hidup sendiri tanpa masalah
Badan Eksekutif Mahasiswa atau biasanya disebut BEM adalah lembaga eksekutif yang berada di suatau perguruaan tinggi. BEM memiliki daya tarik sendiri dibandingkan lembaaga lain yang ada diuniversitas, berbeda dengan organisasi lain di BEM menggabungkan 2 macam aktivitas yaitu Aktvitas politik ( advokasi, oposisi kekuasaan ,dll ) dan kegiatan pengembangan organisasi ( seminar, pelatihan, dll). Yang menjadi menariknya adalah bagaimana kemampuan untuk mewujudkan suatu student govermentyang efesien dan efektif.
Selain itu juga BEM dapat bergerak ke atas dan ke bawah, gerakkan ke atas dapat berupa menjadi oposisi kekuasaan yang meyimpang dari amanat rakyat dan gerakkan ke bawahdapat berupa pembela terdepan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat yang tertindas. Maka dari itu untuk menguatkan oposisi kekuasaan BEM tidak hanya bergerak dalam kampus melainkan juga bergerak diluar kampus, hingga ada namanya BEM SI ( seluruh Indonesia ), BEM se-PTM, dll guna memperkuat penyatuan isu dan visi membangun bangsa serta negara.
Begitu juga BEM yang ada dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Surakarta, juga memiliki kewajiban untuk melakukan tugas –tugasnya sebagai kaum intelektual. BEM UMS dalam tatib Kabinet daulat mahasiswa memliki fungsimemperjuangkan aspirasi mahasiswa demi tegaknya keadilan sosial kepada pihak universitas dan penyelenggara negara serta mensosialisaiskan perkembangan kerja organisasi kepada mahasiswa.
Lalu apa yang menjadi sebab BEM UMS perlu melakukan Penyegaran?apakah Tugas yang diberikan kepada BEM berjalan secara optimal?atau banyaknya masalah yang tidak dapat diselesaikan??atau yang lainnya.
Dalam bahasa sederhana penyegaran dapat kita artikan bagiamana kita memulihkan lagi semangat atau stamina kita setelah melakukan berbagai aktivitas, contohnya biasanya ketika selesai kita melakukan kegiatan yang memeras otak kita memerlukan re-freshing untuk mengembalikan kinerja otak kita seperti sedia kala. Begitu juga di BEM setelah menjalani berbagai macam kegiatan perlu kita melakukan “ refresing organisasi “ agar kinerja organisasi kita semakin solid dan kuat.
Dalam hal ini penulis melihat ada 2 hal yang sangat mendesak untuk dilakukan penyegaran, yang pertama adalah faktor internal dan kedua adalah faktor eksternal. Faktor internal berkaitan mengenai bagaimana menyatukan visi dan gerak internal BEM untuk mencapai manifesto politik BEM UMS. Dan yang eksternal adalah membangun kembali aliansi atau kepercayaan publik terhadap BEM UMS.
Untuk faktor internal minimal ada dua hal yang mesti dilakukan, pertama adalah pengembangan kapasitas intelektual dan praktis dalam dirimasing – masing jajaran. Meminjam istilah ali syariati, -rausyanfikr- atau “ intelektual yang tercerahkan ”. rausyanfikr adalah intelektual yang tidak hanya mampu mengembangkan wacana tetapi juga mampu mengeksekusi wacana tersebut menjadi kenyataan. Untuk mewujudakan ini dapat dilakukan kegiatan seperti diskusi, silaturahmi tokoh dan yang tidak kalah penting adanya lembar evaluasi harian dari jajaran baik dari segi intektual maupun segi lainnya.
Kedua, meminjam istilah Presma adanya konsolidasi intelektual untuk membentuk visi dan semangat yang sama dalam gerak langkah dalam mewujudkan manifesto politik BEM UMS. Sehingga tidak ada “ dinding “ antar jajaran BEM UMS yang ada hanya satu tujuan atau adanya ukhuwah – saling memahami, saling membutuhkan – antara satu jajaran dengan jajaran yang lain.
Untuk eksternal ada dua hal juga perlu dilakukan segera, pertama adalah melakukan pencitraan positif baik dikalangan organisatoris ataupun mahasiswa umum mengenai BEM UMS. Cara yang dapat ditempuh adalah denganmenyebarkan brosur atau pamflet setiap kegiatan BEM UMS atau partisipasi jajaran dalam komunikasi baik di media massa( koran, buletin dll ) ataupun dunia maya ( Facebook, twitter, dll ) yang menggambarkan citra positif BEM UMS.
Kedua, membangunk konsolidasi dengan lembaga mahasiswa lainnya terutama DPM yang selalu menjadi “ Orang tua “ BEM UMS, penuhi kewajiban BEM UMS kepada DPM seperti, melakukan rapat sebulan sekali dengan DPM dan memberikan inforamsi mengenai segala program kegiatan kepada mahasiswa umum dengan tujuan mengenalkan adanya BEM UMS yang selama ini masih banyak mahasiswa yang belum mengetahuinya. Selain itu melakukan silaturahmi dengan lembaga – lembaga kegiatan mahasiswa baik tingkat Universitas maupun Fakultas. Dan melakukan kerjasama dengan bidang yang terkait.
Kiranya hal tersebut dapat dicapai dengan adanya turut serta seluruh anggota jajaran tidak hanya elit BEM tetapi staff lainnya juga tak terlepas dari tanggung jawab ini. Semangat ada di beberapa anggota jajaran tinggal bagaimana semangat itu dijadikan satu “semangat kolektif kolegial”.
kiranya ini hanya tulisan lepas sambil menunggu pagi dan mencoba untuk sedikit menganalisa masalah yang ada dengan kemampuan yang belum memadai, dan masukkan sangat berarti dalam melengkapi tulisan ini.
Hidup mahasiswa , Hidup rakyat Indonesia....