surakarta- minggu ( 29/5) Perubahan sebuah bangsa selalu tak terlepas dari gerakan kaum muda dari bangsa tersebut. Pemuda yang dinilai mempunyai nilai moral, intelektulitas, jiwa – jiwa yang ikhlas dalam berjuang dengan itulah mengapa pemuda selalu identik dengan perubahan yang jika dibandingkan dengan orang tua yang lebih suka dengan kondisi statis.
Perubahan yang dilakukan pemuda tidak terlepas dari sebuah kondisi struktur masyarakat yang mengalami penindasan atau ketidakadilan yang terjadi dalam sebuah tatanan masyarakat baik dalam kehidupan ekonomi maupun dalam bidang pendidikan serta bidang lainnya. Perubahan pemuda dilakukan atas kajian serta diskusi panjang mengenai suatu gejala yang ada pada masyarakat, dan penelahaan sejarah masa lalu.
“ Jas merah –jangan melupakan sejarah –,” isi terakhir pidato kenegaraan presiden soekarno. hari ini adalah mimpi kita kemaren dan hari esok adalah mimpi kita hari ini. Mengambil pelajaran dari sejarah adalah sebuah cara kita untuk tidak mengulangi kejadian “ kelam ” yang terjadi masa lalu untuk dihadirkan untuk masa depan.
Dan dalam tulisan ini yang saya ingin sampaikan adalah kelemahan diri penulis dalam tradisi intelektual mahasiswa yaitu, membaca. Baik itu membaca buku penguatan ideologi maupun buku – buku sejarah, terutama mambaca sejarah dan mengambil hikmah dari kejadian – kajadian dalam sejarah.
Sabtu – minggu ( 28-29/5/2011) BEM UMS mengadakan upgrading untuk kepengurusan yang baru dan saya termasuk salah satu pengurus yang harus dilantik. Upgrading dengan materi ; student goverment ( SG ), perkebembangan masyarakat, teologi pembebasan, serta geopolitik internasional disugguhkan kepada pengurus baru yang mempunyai tujuan untuk membentuk pemimpin berkarakter dan progresif.
Dari materi pertama sampai materi terakhir saya merasa diri ini masih jauh untuk menjadi seorang negarawan atau pemerintahan BEM yang baik, hal tersebut dkarenakan semua materi tersebut berbicara tentang sejarah yang mana selama ini saya sangat lemah dalam membaca sejarah.
Materi mengenai SG yang disampaikan oleh mantan wapresma UMS membuat saya kagum karena materi ini merupakan materi yang pertama saya selama 1,5 tahun digerakkan mahasiswa. Disana dijelaskan mengenai epistemologi gerakan mahasiswa mulai dari DEMA sampai KAMA. Hal yang menarik adalah pembahasan mengenai efek dari NKK/BKK kepada mahasiswa, dari mahasiswa politik menjadi mahasiswa study oriented.
Dalam materi teologi pembebasan saya sama sekali tidak paham apa yang disampaikan pembicara, selain karena terlambat juga karena ini materi baru yang saya terima. Tapi intinya bahwa islam itu menjadi dasar untuk melakukan pembebasan baik itu dalam bidang ekonomi, politik dan sosial dari para rezim yang menindas.
Yang menarik dari semua materi adalah mengenai geopolitik internasional yang mana jika di anatomi dari keadaan bangsa indonesia maka bangsa indonesia sebenarnya bukan milik bangsa ini lagi, karena telah dikapling oleh bangsa – bangsa penjajah lewat kebijakkan – kebijakkan yang diterapkan oleh bangsa indonesia sendiri.
Selain itu juga dengan adanya aksi DEMA tahun 1966 itu ternyata membuka jalan bagi kaum kapitalis untuk masuk ke negara ini dan perubahan mahasiswa yang membuat bangsa ini makin kehilangaan eksistensi karena penghancuran sumber – sumber ekonomi bangsa ini.
Lemah dalam membaca ternyata lemah dalam memberi kritik yang konstruktif, lemah dalam berfikir holistik, pa yang akan terjadi dengan bangsa ini jika anak – anak muda sudah meninggalkan buku sebagai jendela dunia?? Pa bangsa ini akan maju atau akan mundur??Akankah kebiasaan ini menjadi kebiasaan yang tidak berubah??
“ Barang siapa yang hari ini buruk dari hari kemarin adalah orang – orang gagal
Barang siapa yang hari ini sama dari hari kemarin adalah orang – orang merugi
Barang siapa yang hari ini baik dari hari kemarin adalah orang – orang beruntung “
Apakah kita akan mengingkari apa yang disampaikan oleh al-Qur’an...?? padahal ayat pertama dalam kitab kaum muslimin adalah membaca seperti yang ada disurat QS. Al-Alaq 1-5
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.