Kerja keras dan menganggur sama memerlukan energi dan waktu. Bedanya kerja keras bermuara pada kesuksessan dan menganggur bermuara pada kegagalan. Penggannguran bukan disebabkan bukan tidak adanya pekerjaan yang bisa dilakukan tapi lebih kepada mental yang tidak mau bekerja keras. Padahal hidup memberikan banyak peluang sukses. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Banyak jalan menjadi kaya seperti banyak jalan menuju roma.
Penggaguran menjadikan waktu banyak terbuang percuma. Mereka yang mengganggur bukan tidak punya keinginan untuk kaya tapi hanya sebatas keinginan tanpa ada usaha yang keras untuk mewujudkan keinginan tersebut. Maka sangat penting bagi umat islam untuk memiliki tradisi untuk berbuat dan berkarya dengan semaksimal mungkin. Tak hanya sesuai target, bahkan kalau bisa lebih baik dari target.
Ada cerita menarik tentang kerja keras dan itu benar – benar terjadi di KAMMI komsiariat Al -fath, kerja keras mengenai pemenuhan kertas usrat suara PUI( pemilihan umum internal ) KAMDA. pada hari itu KAMDA Solo mengadakan PUI yang dibawahi oleh departemen kebijakan publik KAMDA dan tiap Komsat mendapat jatah untuk melaksanakn PUI tersebut dengan penanngung jawab kebijakan publik komisariat. di komisariat Al-fath ditargetkan surat suara yang harus terisi sebanyak 20 surat suara. Dan terpilihlah dua orang akh’ dari KP dan dari kaderisasi komisariat untuk menunaikan amanah tersebut dengan waktu hanya 2 hari yang pada waktu itu juga kebetulan betepatan dengan masa libur semesteran. Jadi hal yang pertama dilakukan dua akh’ ini adalah mendata siapa saja yang masih ada disekitar kampus, kemudian siapa saja yang berada di daerah dekat kampus yang jika dihubungi masih bisa datang karena letak rumahnya tidak jauh dari kampus. Dan rencana berikutnya untuk hari pertama kita mengadakan pemilihan di tempat yang disepakati yaitu masjid baitus syukur dan yang rencana kedua kita mendatangi anggota KAMMi yang rumahnya dekat dengan kampus tapi tidak bisa datang, Alhadullilah untuk hari pertama surat suara tinggal 10 lembar dan kedua akh tersebut masih bingung karena masih ada 10 surat suara lagi yang belum terisi dan lumayan susah untuk mendatangkan mereka untuk memilih dikarenakan masih pada libur dan pulang kampung.
Tapi karena dua akh’ ini saling menguatkan dan optimis maka hari berikutnya ada rencana setengah hari kita dikampus dan setengah harinya lagi kita keliling daerah dekat kampus. diSetangah hari pertama, setelah minta bantuan ukhti2’ akhirnya bisa meyelesaikan 10 surat suara yang tersisa dan bahkan lebih ( surat suara yang kurang kita minta ke komsat lain sebanyak 10 surat suara lagi ). Terpenuhinya 20 surat suara yang diamanahkan ke dua akh’ ini tidak membuat mereka puas dan mereka punya target 30 surat suara harus terisi dan kebetulan surat suara tersebut masih sisa 6 lembar. Dan berangkatlah kedua akh’ tersebut ke wonogiri untuk menemui anggota KAMMI yang disana, kenapa kedua akh’ ini memilih di wonogiri.??karena salah satu alasannya adalah karena lumayan banyak kader KAMMI yang berada disana ( n siapa tahu dapat hal lain di sana...hehehe). akhrinya dengan menempuh jalan yang berliku – liku dan turun naik serta berlubang di sana – sini pengorbanan kita tidak sia –sia kita berhasil menyelesaikan semuanya, bahkan kita dapat pengalaman menarik disana tidak hanya terpenuhinya surat suara tapi kita mengenal jauh bagaimana kondisi kader dilingkungan masyaratnya.
Kita harus belajar bisa melaksanakan tugas sesuai rencana ( harapan ) , tidak boleh bersikap setengah – setengah atau berpuas diri dengan hasil seadanya dan sekedarnya, Islam menjunjung tinggi mereka yang senantiasa bekerja keras. Apalagi bekerja keras dalam melakukan aktivitas dakwah pasti kita akan mendapatkan banyak kebaikkan didunia dan akhirat sepert janji Allah (Q.S : 47 : 7) yang artinya..
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Maka jadilah pekerja keras dalam semua aktivitas terutama dalam aktivitass dakwah dan jaganlah jadi “pengganguran dakwah” apalagi “komentaor dakwah” yang hanya bisa mengatakan tanpa bisa berbuat. Mari dengan slogan “bersama kita pasti bisa” mari kita mewujudkan cita2 kita di dunia dan di akherat.
Ya Allah, sesungguhnya engkau maha mengetahui bahwa hati – hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu,
Bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru ( dakwah di jalan )-Mu, dan
Berjanji setia untuk membela syariat-MU,
Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya,
Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya,
Tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu
Yang tidak akan pernah redup,
Lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepad-Mu,
Hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu,
Dan matikanlah dalam kesyahid di jalan-Mu.
Sesungguhnyaengkau sebaik- baik pelindung dan sebaik – baik penolong.
Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada muhammad, kepada
keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.