Surakarta – (2/06/2011) Departemen kajian strategis KAMMI Al-fath mengadakan diskusi dan kajian mengenai gerakan mahasiswa “ sejarah, harapan, dan harapan “. Acara tersebut diikuti ±10 orang yang terdiri dari berbagai departemen yang ada di KAMMI komisariat Al-fath UMS, acara dimulai pukul 08.30 bertempatan di masjid baitus syukur. Acara ini mempunyai tujuan agar anggota KAMMI mempunyai gambaran mengenai student goverment atau pemerintahan mahasiswa, yang mau tidak mau merupakan lahan aktualisasi politik mahasiswa anak – anak KAMMI.
Acara pertama adalah diskusi mengenai gerakan mahasiswa mulai dari definisi maupun sejarah gerakkan mahasiswa yang dipandu oleh kadept Kastrad budi ribut seniman. Jika dilihat dalam pelaksanaan diskusi yang berjalan ±45 menit peserta diskusi masih belum siap karena kurangnya bahan yang akan didiskusikan, tapi walaupun begitu diskusi berjalan lancar dan sedikit membuat bingung.
Diskusi disampaikan sejarah mahasiswa mulai gerakkan mahasiswa 1908, 1928, 1945, 1966, 1974 dan 1998. Tahun 1908 berdiri organisasi mahasiswa pertama yaitu boedi utomo, tahun 1924 gerakan mahasiswa berhasil merumuskan sumpah pemuda, tahun 1945 para pemuda bangsa indonesia berhasil menculik presiden soekarano untuk melakukan proklamasi kemerdekaan, tahun 1966 mahasiswa berhasil menurunkan pemerintahan soekarno dengan isu komunisme dan membawa ke alam orde baru, tahun 1974 mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dan kerusuhan, pembakaran serta penjarahan dengan isu yang diangkat penanaman modal asing di indonesia, tahun 1998 gerakan mahasiswa mampu menumbangkan rezim yang berkuasa selama 32 tahun dan membawa ke dalam alam reformasi yang kita rasakan sekarang.
Dalam sesi diskusi juga disinggung mengenai SG di kampus UMS. “ untuk SG di kampus UMS sendiri masih belum menemukan format yang ideal untuk SG karena didalam Student Goverment UMS ada fakultas yang tidak mau mangakui pemerintahan resmi dan mendirikan negara dalam negara sehingga terjadi ketimpangan dalam setiap aksi yang dilakukan oleh BEM UMS”, papar farid selaku mantan menteri Kominfo BEM UMS 2010/2011.
Sesi kedua diisi oleh alumni Kadept KP KAMDA solo 2009/2011 krisna dwi payana. Sebelum membahas mengenai materi yang disampaikan, terlebih dahulu beliau mengingatkan agar ikhwah yang berjuang dalam wadah KAMMI jangan sampai hilang harapan, karena dengan menjaga harapan akan menemukan jalan yang tak terduga dalam penyelesaian masalah.
“ Latar belakang berdirinya pemerintahan mahasiswa adalah untuk menampung aspirasi masyarakat mahasiswa yang tidak dapat ditampung oleh rektor dan tujuan pemerintahan mahasiswa sendiri adalah melayani konstituen,” jelas beliau.”jadi bagaimana dalam SG dilatih ilmu kepemimpinan mengenai nilai idealis vs nilai masyarakat,” tambah beliau.
Dan sejarah gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan dimulai pada tahun 1966 yang mana didominasi tiga gerakan besar mahasiswa saat itu. HMI mewakili kalangan dari umat islam, PMKRI mewakili dari kristen dan GMNI mewakili dari kalangan nasionalis. Dan setelah itu pada tahun1998 mulai tumbuh gerakan mahasiswa “ kecil – kecil “ tidak seperti tahun 1966.
“ Sedangkan problematika dari GM adalah terjadinya konflik yang kurang baik antar elemen GM yang bersaing dalam SG dikampus, hal ini disebabkan oleh pragmatisme dalam mengejar kekuasaan,” jelas krisna. “ dan seandainya setiap GM yang mempunyai ciri khas masing – masing dapat disatukan dalam SG dengan keahlian masing – masing maka akan indah SG yang diciptakan,” tambah beliau.
Harapan dari gerakan mahasiswa ada 3 yang disampaikan beliau, pertama; kaderisasi gerakan harus lebih hidup, kedua; meningkatkan intelektualitas serta kepakaran/keprefesionalismenya, dan yang ketiga; posisi yang tepat untuk mengambil kebijakan.
“Sebagai penutp dari materi saya Cuma mengingatkan ketika ujian dakwah semakin besar dan semakin berat bererti kemenangan dakwah semakin dekat,” papar belia